07 Februari 2011

Litle Tips for A Good Teacher

TIP-TIP MENGAJAR BAGI SEORANG GURU


Beberapa hal yang sebaiknya seorang guru lakukan terkait dengan proses pembelajaran di kelas adalah:

1. Proses belajar mengajar

Proses belajar mengajar di dalam kelas adalah kegiatan siswa, bukan kegiatan guru. Janganlah dibiarkan keadaan di mana guru hanya meminta untuk selalu “perhatikan saya…,” “begini, begitu,” dan seterusnya. Hindarkan untuk terlalu menguasai kelas. Siswa harus terlibat secara aktif. Biarkan mereka berkomunikasi dalam kerangka proses pembelajaran.

2. Kegiatan kelas

Pikirkan tentang kegiatan apa yang terbaik akan kita laksanakan. Apakah kegiatan kerja kelompok, kerja berpasangan, tugas individu, atau kegiatan seluruh kelas. Masing-masing kegiatan tersebut memiliki karakter dan keunggulan tersendiri. Guru harus memahami dengan baik dan menerapkannya dengan tepat di kelas.

Kerja kelompok dan kerja berpasangan sangat baik untuk menjadikan siswa terlibat secara aktif di semua tahapan kegiatan belajar dalam kerangka Pre-During-Post (PDP).

Kerja individu dapat diberikan dengan baik pada tahapan During maupun Post, tetapi tidak baik untuk kegiatan Pre. Siswa dalam usia belasan akan tidak merasa aman jika harus melakukan kesalahan dan merasa bodoh secara individual. Mereka akan lebih merasa aman jika terlihat bodoh, tetapi secara bersama-sama. Dalam kegiatan Pre kesalahan sangat mungkin dan besar kemungkinannya terjadi. Kesalahan ini akan lebih disebabkan karena ketidaktahuan karena memang kegiatannya belumlah dimulai. Siswa hanya memiliki informasi awal yang berasal dari pengalaman hidupnya sehari-hari. Jadi tingkat kesalahan mengerjakan kegiatan pre sangatlah besar. Oleh karena itu, agar mereka merasa lebih aman dalam melakukan kesalahan, maka mereka haruslah mengerjakannya secara bersama-sama; mengerjakan kesalahan dengan tim mereka. Mereka harus bekerja dalam kelompok, baik kelompok berpasangan, maupun kelompok yang lebih dari 2 orang.

Adapun kegiatan seluruh kelas, haruslah betul-betul dipilih agar kegiatan tersebut tetap bisa melibatkan siswa secara aktif. Pada intinya, tetaplah guru untuk selalu ingat dan berpikir untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bersifat Student Centered Learning.

3. Instruksi

Dalam pembelajaran, instruksi haruslah disampaikan secara jelas. KISS. Keep Instruction Short and Simple. Instruksi haruslah singkat, jelas, dan sederhana.

Tidak cukup hanya sampai di sini, instruksi juga diikuti dengan Checking. Cek apakah siswa sudah paham perintahnya. Jika guru memerintahkan untuk membentuk kelompok, maka cek apakah siswa paham tentang nomor kelompoknya. “Number 2, raise your hand!” “Is it group 3?” Pertanyaan-pertanyaan dan perintah seperti itu, dan yang serupa adalah cara-cara untuk mengecek kepahaman siswa tentang perintah yang telah diberikan guru kepada siswa untuk membentuk kelompok.

Memastikan bahwa siswa mengerti dan memahami perintah yang diberikan oleh guru sangatlah penting. Siswa akan lebih mudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan guru apabila siswa telah benar-benar memahami perintah tersebut. Ketidakpahaman siswa terhadap perintah yang disampaikan oleh guru hanya akan mengakibatkan perintah tersebut menjadi kacau dan tidak bisa dilaksanakan oleh siswa. Hal itu bukan berarti karena siswa tidak mau melaksanakan perintah guru, tetapi lebih karena mereka memang tidak paham dengan baik perintah yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru harus betul-betul selalu ingat untuk mengecek apakah siswa sudah paham dengan perintah yang diberikan atau belum.

Memberi contoh dan memdemonstrasikan bagaimana perintah guru tersebut dilaksanakan juga sangatlah penting. Guru bisa langsung mencontohkan atau mendemonstrasikannya di depan kelas, seperti apa pekerja siswa yang diinginkan oleh guru. Atau, guru bias juga meminta perwakilan siswa sebagai model untuk ditunjukkan di depan kelas bagaimana seharusnya perintah itu dilaksanakan. Hal ini termasuk bagian dari proses checking student’s understanding.

Apabila kita perlu untuk memberikan bacaan atau pekerjaan tertulis di kertas kepada siswa, sebaiknya perintah dan cek dilaksanakan sebelum kertas tersebut diberikan. Jika kertas diberikan terlebih dahulu, maka siswa akan langsung membaca tulisan pada kertas. Perintah guru akan menjadi tidak terlalu diperhatikan oleh siswa. Jadi berikan perintah sebelum kertas diedarkan.

Berilah perintah secara jelas dan singkat untuk meminta perhatian dari siswa, seperti, “Everybody, listen,” “Keep silent, please,” “Pay attention, please,” dan perintah yang serupa. Guru juga bias memberi isyarat agar kelas diam untuk mendapatkan perintah. Janganlah memberi instruksi jika di kelas masih terdapat siswa yang belum siap untuk memperhatikan.

Hindarkan untuk menggunakan satu jari untuk menunjuk siswa, baik dalam rangka pemberian nomor untuk membentuk kelompok, meminta untuk mengerjakan sesuatu di depan kelas, atau atau untuk kegiatan lainnya. Cara yang lebih tepat adalah menggunakan seluruh tangan kita sebagai penunjuknya.