11 Mei 2009

KELAS SEBAGAI KOMUNITAS PEMBELAJARAN

Sebagai tenaga pendidik, seorang guru hendaknya mengetahui pentingnya peranan kelas sebagai komunitas pembelajaran. Kelas sebagai komunitas pembelajaran berpengaruh pada kesuksesan siswa dan menentukan guru kelas menyusun sekumpulan karakteristik perorangan hingga kelompok yang meliputi :dugaan besar, saling berhubungan dan penyelidikan produktif. Tambahan positif komunitas pembelajaran, bagaimanapun ialah bukan tugas yang mudah atau ada resep yang mudah yang memastikan sukses. Daripada proses yang dikerjakan dengan pikiran benar dan baik dan mempunyai keberanian untuk menambahkan ruang kelas itu dari perbedaan yang ditemukan sekolah sekarang.
Peninjauan ini mengikuti diskusi dari teori dan dorongan empiris pada topik ini. Fokus dari bagian ini berkelanjutan menuju diskusi yang spesifik kegiatan guru dapat digunakan untuk memotivasi siswa dan membangun komunitas belajar yang produktif. Beberapa ide ini
dikenalkan di bab 2 dimana fokusnya berada pada kelas alami dengan siswa dari latar belakang yang berbeda dan akan terulang dibab 5 mengenai manajemen kelas.
Engkau akan menemukan bahwasanya kamu belajar tiga bab ini yang berisi konsep tentang komunitas belajar yang produktif dengan hubungan yang kuat untuk menjelaskan betapa guru berfikir tentang siswa mereka dan tentang perbedaan karakter kelas sekarang. Mereka juga menghubungkan bagaimana guru membuat perencanaan tentang manajemen kelas yang peduli dan demokratis.
Pandangan Kelas Sebagai Komunitas Belajar
Proses pengembangan kelas sebagai komunitas belajar yang mengharuskan guru untuk membentuk siswa mereka dan kelas mereka. Banyak ide yang mengatakan kerja ini kembali ke beberapa tahun yang lampau, lainnya mengatakan ini ide baru. Bagian ini membicarakan tiga topik, pertama sekedar prespktif lama yang disajikan, satu yaitu membayangkan bahwa ruang kelas sebagai tempat, dimana individu atau kelompok grup membutuhkan tempat bermain di luar yang mana aktivitas setiap harinya bercermin dari kehidupan di luar sekolah. kedua, menyusun deskripsi motivasi manusia dan bagaimana guru memilih strategi motivasi yang memperlancar pengembangan komunitas belajar. yang pada akhirnya, konsep komunitas belajar sendiri dan kelengkapannya menyumbang penjabaran dari komunitas belajar yang positif. Sebuah upaya akan dibuat pada bagian ini, dan yang lain dalam bab lain, untuk menjelaskan yang lebih dari komunitas belajar yang alami saat ini penting di ungkapkan bagaimana dapat diubah di masa depan, faktanya karakter masa depan berdasarkan perbedaan.
Perpaduan Individu Dan Kelompok
Kerjasama antara individu dan kelompok ialah komplek di setiap pengaturan sering kali penuh dengan dilema. Dalam banyak perjalanan, menghadapi permasalahan ini kita membangun sistem pemerintahan dan ekonomi yang besar di United States. Sebagai contoh, nilai koleksi orang-orang Amerika dan kita membangun sistem yang rumit di sekeliling prinsip demokrasi yang bertujuan memastikan ucapan orang-orang yang telah didengar dan tindakan dasar yang menjadi mayoritas. Kita mempunyai banyak tradisi sedemikian dengan menyanyikan lagu bendera bintang berkelip-kelip dan menyatakan ikrar persatuan yang sama dan mempromosikan kelompok mereka. Di setiap waktu kita bebas merdeka dan menjamin kesiapan tagihan yang benar sebagai konsekuensi hukum dan berkata yang mereka inginkan, percaya apa yang mereka inginkan, menganggung kuasa dan mengejar kehidupan tanpa campur tangan yang lain. Ini adalah aspek individu dalam kehidupan mereka.
Ada beberapa masalah dalam kelas. Kita menemukan situasi dimana kita ingin menentukan komunitas yang menyediakan dorongan, keamanan dan persediaan pembelajaran individu. John Dewey (1916) telah meneliti dalam waktu yang lama bahwa belajar anak ialah partisipasi mereka dalam peraturan sosial, pendapat lain dari Jerome Bruner (1996) beragumen bahwa orang menambah kerjasama dan menjadi anggota untuk turut partisipasi. Sehingga kelompok dan komunitas menjadi aspek yang penting dalam pembelajaran. Di sisi lain, kehidupan kelompok dapat membatasi insiatif individu dan memperkenalkan norma opsisi untuk berkreatif dan pembelajaran akademis. Lihat catatan penting hubungan yang baik antara dua bahan di kehidupan kelas.
Pikiran tentang hubungan individu-kelompok berangkat dari pekerjaan psikologis sosial yang dikemukakan oleh tokoh terkenal Kurt Lewin (1939, 1951) dan banyak pengikutnya yang tertarik tentang kombinasi yang dibutuhkan individu dan kondisi lingkungannya yang membentuk sikap seseorang. Getzels and Thelan (1960) pekerjaan ini telah diaplikasikan pada pendidikan pengembangan model dua dimensi dengan pertimbangan hubungan yang baik antara kebutuhan individu siswa dan kondisi kehidupan kelas. Model dimensi yang pertama meliputi : dalam kelas, ada individu yang menentukan motivasi mereka. Gambaran ini dapat di tuliskan dimensi individu dalam kehidupan kelas. Dari pandangan ini, fakta pengalaman di kelas jumlah dari seseorang dan kemampuan siswa memenuhi motivasi yang mereka butuhkan.


Kelemahan membuat hubungan yang penuh arti dengan siswa dapat menyebabkan guru frustasi, karena ketiadaan ikatan dengan siswa, dan siswa merasakan bahwa keluhan mereka tidak didengarkan guru.
Gunakan Umpan Balik dan Jangan Biarkan Kegagalan
Umpan balik ( disebut juga pengetahuan hasil) pada capaian yang baik memenuhi motivasi intrinsik. Umpan balik dalam capaian yang jelek, memberikan informasi bahwa siswa perlu ditingkatkan. Kedua jenis umpan balik adalah faktor motivasional yang penting. Untuk dapat efektif, umpan balik harus segera ditangani secara spesifik, daripada penilaian guru yang menggunakan kartu laporan tiap enam sampai sembilan minggu. Di bab 8, Instruksi Langsung, dikemukakan petunjuk spesifik untuk memberikan umpan balik. Topik ini juga dimuat di bab 6, tentang Penilaian dan Evaluasi. Cukup kiranya dikatakan disini bahwa umpan balik harus sesegera mungkin dikerjakan( dari hasil koreksi ulangan hari itu), sespesifik mungkin (komentar ditambahkan pada semua paper), dan jangan memvonis( Kalimat yang engkau gunakan salah) anda sebagai guru harus menggunakan kalimat ( Apa yang salah denganmu). Kita sudah memeriksa perbedaan antara itu(salah) dengan yang mana, lusinan kali.Apalagi, umpan balik harus fokus mendorong sifat internal sebagaimana usaha mendorong sifat eksternal, yaitu keberuntungan dan kemampuan. Umpan balik harus membantu siswa melihat apa mereka tidak mengerjakan atau mereka tidak dapat mengerjakan.
Kadang guru sendiri, terutama yang kurang pengalaman, jangan ada keinginan mempermalukan siswa, menarik perhatian dari hasil yang dicapai siswa. Juga kadang –kadang lebih mudah menerima dengan membiarkan kegagalan mereka dari pada menkonfrontasi fakta kegagalan mereka. Tindakan guru semacam ini kontra produktif. Guru tidak semestinya menghukum atas kegagalan mereka, atau penggunaan umpan balik disepelekan. Pada waktu yang sama, guru yang efektif mengetahui bahwa adalah hal yang penting untuk memegang harapan yang tinggi untuk seluruh siswa, dan bahwasanya jika hala-hal yang dikerjakan salah, capaian yang salah ini akan berlanjut dan menjadi permanent, kecuali jika guru membawa perhatian siswanya dan menyediakan instruksi untuk mengerjakan dengan benar.
Melayani Kebutuhan Siswa, Mencakup Penentuan Diri
Anda telah membaca di dalam diskusi teori kebutuhan bahwasanya individu menginvestasikan energinya dalam mengejar prestasi, afiliasi dan pengaruh seperti halnya pemuasan kebutuhan untuk menentukan pilihan dan nasib sendiri. Kebanyakan riset tentang motivasional focus pada motivasi prestasi, dan sedikit diketahui tentang pengaruh, alifiasi dan pilihan. Semua alasan ini, bagaimanapun juga meletakkan peran menentukan jenis usaha siswa, daslam memperluas tugas belajar dan berapa lama mereka akan eksis. Umumnya pengaruh siswa dan penentuan nasib sendiri memerlukan pemuasan ketika mereka mempunyai kekuatan di lingkungan kelas mereka dan tugas belejar mereka. Cheryl Spaulding menyatakan cerita menarik tentang seberapa penting pilihan dan menentukan nasib sendiri atas kebanyakan orang. Bayangkan scenario berikut : Anda seorang yang suka bepergian dan bentuk favorit anda adalah bepergian dengan mobil. Setiap musim panas anda berlibur, mengemudi ke tempat-tempat menarik di negera ini. Anda menyukai liburan semacam ini karena dapat menemukan sendidi losmen, ranjang dan sarapan yang mewah yang orang tidak biasa ke tempat itu. Tahun ini ada seorang dermawan tanpa menyebutkan nama menghadiahi anda suatu perjalanan yang mahal, selama dua bulan tour
keliling Timur Laut Amerika dan Kanada, suatu perjalanan yang lama anda rindukan. Untuk membantu anda, sang dermawan ini mengajukan rencana perjalanan yang harus anda tempuh secara detil. Route perjalanan anda, terdiri dari jalan spesifik, yang secara menyeluruh sudah direncanakan sedemikian sehingga perjalanan anda tidak akan pernah mendapat kursus. Semua reservasi makan malam, ruangan telah dibuatkan. Makan malam semua sudah diorder untuk anda. Anda harus mengerjakan semua keberuntungan ini dengan menerima semua tawaran yang menggiurkan ini. Apakah anda menerima tawaran ini ? Apakah liburan yang semacam ini menyenangkan anda ?
Spaulding menuliskan bahwa jawaban semua pertanyan ini nampaknya tidak, sebab sebagian besar kesenangan yang diperoleh dari suatu perjalanan keliling adalah kebebasan dan pada saat menentukan pilihan sendiri, bukan dari keputusan pilihan orang lain.
Disini contoh spesifik bagaimana guru dapat menyediakan pilihan bagi siawanya dan rasa menentukan nasib sendiri :
· Memenuhi sesi perencanaan mingguan dengan siswa, menaksir seberapa baik minggu sebelumnya dan melihat seluruh pelajaran minggu depan. Beberapa guru yang berpengalaman menggunakan teknik ˝kelebihan dan keinginan˝. Di atas kertas oran besar , guru membuat dua kolom dan label seperti Tabel 4.5. Bersama-sama guru dan siswa mendaftarkan usul mereka untuk dipertimbangkan. Guru dapat menggunakan informasi dari daftar ini dan merencanakan kembali pelajaran dan aktivitas yang dipengaruhi dari masukan mereka.
· Menugaskan siswa untuk melaksanakan tugas yang penting, seperti pembagian dan pengumpulan, pembukuan dan dokumen, memelihara aquarium, mengambil gulungan, bertindak seperti guru privat ke siswa lain, mengambil pesan dari kantor dan lain sebagainya.
· Menggunakan model belajar kooperatif dan pembelajaran berdasarkan masalah, sebab pendekatan ini memungkinkan siswa memilih pelajaran dan menggunakan metode yang mereka gunakan.
Tabel 4.5 Kelebihan dan Keinginan
Kelebihan
Keinginan
Pelajaran di dalam ruangan jelas
Kerja kelompok sangat menarik
Kita senang dengan kunjungan kepala sekolah
Kita ingin waktu lebih banyak dalam eksperimen
Kita ingin lebih banyak siswa yang kooperatif
Kita ingin ujian lebih fair

Memuaskan gabungan adalah juga penting. Di dalam kebanyakan sekolah, adalah panutan menggolongkan siswa itu menentukan untuk memuaskan kebutuhan keanggotaan mereka. Sungguh sial, norma-norma untuk panutan menggolongkan keanggotaan sering konflik dengan guru norma-norma prestasi kuat bermaksud melihat. Dalam Beberapa Peristiwa, sangat persekongkolan kompetitif yang mengeluarkan/meniadakan banyak siswa dari kedua-duanya hidup yang sosial dan akademis menyangkut sekolah ditemukan. Didalam kejadian yang lain, norma-norma kelompok panutan ada itu menerapkan sanksi negatif kepada siswa itu yang mencoba untuk maju/bekerja lancar di dalam sekolah bekerja. Guru dapat membuat kebutuhan untuk keanggotaan berhasil/bekerja halal di dalam suatu yang positif dengan mengikuti sebagian dari prosedur ini.
· Meyakinkan bahwa semua siswa dalam kelas ( bahkan di sekolah menengah) mengetahui satu nama yang lain dan beberapa informasi pribadi tentang masing-masing siswa.
· Mulailah tujuan kerjasama memberi penghargaan struktur, seperti diuraikan di Bab 10.
· Memerlukan banyak waktu untuk membantu siswa dalam kelas kembangkan sebagai kelompok, menggunakan prosedur uraian dalam bagian berikut.
Perhatikan Tujuan Struktur Belajar dan Kesulitan Instruksi Tugas
Teori pelajaran sosial mengingatkan kita (menyangkut) pentingnya jalan yang belajar tugas dan tujuan adalah dilaksanakan dan tersusun. Dua tugas dan tujuan aspek-aspek belajar harus dipertimbangkan di sini: kesukaran tugas dan struktur tujuan.
Anda membaca lebih awal sekitar tiga jenis struktur tujuan kelas: kompetitif, kooperatif, dan bersifat perseorangan. Struktur tujuan kompetitif mendorong kearah perbandingan dan menang-kalah hubungan di antara siswa dan membuat suatu kemampuan siswa, dibandingkan usaha, faktor sukses yang utama. Struktur tujuanl kerjasama, pada sisi lain, mendorong kearah saling ketergantungan sosial, dan aktivitas yang bersama membuat usaha siswa faktor utama untuk sukses. Bab 10 memasuki detil lebih besar tentang bagaimana struktur tujuan kooperatif yang disediakan. Hubungan dekat cara dan tujuan adalah struktur tingkat kesukaran siswa memilih untuk diri mereka. Siswa yang menetapkan tujuan sangat tinggi yang adalah adalah mendorong untuk memikirkan kembali apa yang boleh jadi tujuan yang lebih realistis. Dengan cara yang sama, siswa yang selalu menetapkan tujuan rendah dapat didukung untuk menaikkan penglihatan mereka. Halnya penting untuk guru untuk ingat adalah siswa itu termotivasi untuk bertekun lebih panjang di (dalam) tujuanpengejaran yang adalah terjangkau dan realistis.
Suatu faktor tambahan yang dapat mempengaruhi suatu motivasi siswa dihubungkan dengan derajat tingkat kesukaran nyata (menyangkut) tugas pelajaran dan jumlah usaha yang diperlukan untuk melengkapi;menyudahi itu. Seperti diuraikan sebelumnya, tugas yang adalah terlalu mudah memerlukan terlalu kecil usaha dan tidak tidak menghasilkan apapun merasa sukses dan, sebagai konsekwensi, tidak motivasional. Pada waktu yang sama, tugas yang adalah terlalu sukar untuk siswa, dengan mengabaikan usaha yang mereka membelanjakan, akankah juga (adalah) tidak motivasional. Guru efektif mempelajari bagaimana cara melakukan penyesuaian tingkatan kesukaran dalam belajar tugas untuk siswa yang tertentu. Kadang-kadang alat-alat ini yang menyediakan lebih bantuan dan pendukungan yang bagi mereka yang menemukan tugas tertentu yang terlalu sulit. Guru efektif juga bantuan melihat koneksi antara jumlah usaha yang mereka memasuki suatu tugas pelajaran dan pemenuhan dan sukses mereka. Ini dilaksanakan dengan mendiskusikan dengan siswa mengapa usaha tertentu sukses yang didorong ke arah dan, dan sebaliknya, mengapa di (dalam) kejadian lain yang mendorong mereka menuju kegagalan.
Penggunaan Multidimensional Tugas
Seperti diuraikan sebelumnya, kelas hari ini ditandai oleh keaneka ragaman yang besar satu arah. Salah satu cara guru untuk untuk menjahit instruksi mereka untuk suatu kelompok siswa yang berbeda adalah untuk membuat peluang yang tersedia maka siswa dapat bekerja sama pada atas aktivitas masyarakat dan untuk mengejar tugas yang menantang dan motivasional. Elizabeth Cohen ( 1994) dan Oakes dan Lipton ( 2003) sudah meghubungi situasi pelajaran jenis ini menggunakan multidimensional tugas. Pendekatan ini menekankan siswa yang bekerja bersama pada permasalahan dan tugas yang menarik. Siswa dapat membuat kontribusi menurut latar belakang mereka sendiri, menarik, dan kemampuan. Menurut Elizabeth Cohen, multidimensional tugas :
· Pada hakekatnya menarik, memberi penghargaan, dan menantang
· Termasuk lebih dari satu menjawab atau jalan/cara lebih dari satu untuk memecahkan masalah
· Mengijinkanlah siswa berbeda untuk membuat kontribusi [yang] berbeda
· Melibatkanlah berbagai medium untuk melibatkan perasaan penglihatan, mendengar, dan menyentuh
· Memerlukanlah berbagai perilaku dan ketrampilan
· Keperluan membaca dan menulis
Berikut adalah suatu contoh bagaimana Kim Mengawakilah Thi Pham menggunakan multidimensional tugas di dalam kelas sejarah yang ke sebelas.
Ruang penuh dengan aktivitas. Meja tulis didorong kepada tepi kelas, mengakomodasi berbagai kelompok. Beberapa siswa mendiskusikan bagaimana cara membagi bersama pengalaman yang terbaru mereka bekerjasama dengan pekerja pertanian orang pindah dalam bidang. Satu siswa dengan sabar tabel suatu grafik yang mempertunjukkan gangguan ekonomi dalam memelihara suatu kebun yang besar. Dua siswa dan aku merencanakan presentasi. Siswa lain melengkapi suatu poster pada atas Kelompok Pekerja Pertanian, potongan/guntingan kabar, dan juru gambar/tukang cap menelentang ke seberang lantai itu. Ketawa meletus dari punggung ruang di mana empat siswa berdebat gagasan dalam mendandani sebagai informasi memperkenalkan pada pergerakan pekerja pertanian ke seberang status yang mengikuti puncak memanen jam musim sayur-mayur dan buah. Seseorang tanya aku jika dia dapat memberi teman sekelas suatu test mengikuti presentasi." Pasti" Aku memperbaiki," tetapi mempertimbangkan- Apa yang kamu ingin [ untuk mengetahui?" siswa memikirkan pertanyaan pelan-pelan kembali ke kelompok itu. Aktivitas melanjut sampai beberapa menit[yang akhir itu. Aku mengingatkan siswa ke dokumen dengan suatu ayat-ayat jurnal pendek/singkat yang menyoroti perasaan dan perhatian yang individu. Siswa menulis sampai akhir kelas( Pohon Ek& Lipton, 2003, pp. 230- 231).
Memudahkan Pengembangan Kelompok dan Menyatu
Mengembangkan suatu lingkungan kelas positif akan yang didorong kearah motivasi ditingkatkan dan mempertinggi prestasi. Ini memerlukan menghadiri kepada sosial dan kebutuhan siswa emosional seperti halnya kebutuhan akademis mereka. Juga, membantu siswa tumbuh sebagai kelompok. Kadang-kadang orang tidak mungkin berpesan, tetapi menggolongkan, seperti individu, kembangkanlah dan terobos langkah-langkah dalam proses. Beberapa psikolog sosial sudah belajar kelas dan menemukan kelompok kelas itu kembang;kan di dalam pola yang serupa ( Putnam& Burke, 1992; Schmuck, 2001). Langkah-langkah pengembangan kelompok berikut menghadirkan suatu sintesa gagasan mereka, dengan perhatian tertentu kepada gagasan yang dikenali oleh Schmucks.
Langkah 1: Kemudahan Pemasukan Kelompok dan Keanggotaan Psikologis.
Semua orang ingin merasakan bahwa mereka menjadi anggota, bahwa mereka diterima oleh yang lain . Ini terutama penting di dalam suatu kelas yang menentukan sebab menjadi pelajar adalah suatu bisnis yang penuh resiko. Dalam rangka mempunyai keberanian untuk membuat kekeliruan yang adalah suatu part;bagian alami dalam belajar, siswa harus merasa mereka ada di dalam suatu lingkungan yang aman. Ini rasa keselamatan yang datang hanya ketika siswa merasakan yang diterima dan disukai oleh mereka yang kelas mereka. Oleh arena itu, awal di dalam kelas, siswa akan mencari suatu relung untuk diri mereka dalam kelompok kelas, mereka akan mungkin pada perilaku kebaikan mereka dan menyajikan suatu gambaran positif. Guru yang punya pengaruh pantas dipertimbangkan selama periode ini oleh karena otoritas yang ditugaskan mereka. Selama periode ini, guru perlu membelanjakan tempaan waktu pantas dipertimbangkan koneksi pribadi dengan siswa, membantu mereka, mempelajarilah masing-masing nama yang lain, membantu mereka di dalam hubungan bangunan satu sama lain. Kapan siswa baru masuk kelompok, usaha khusus harus dibuat untuk memastikan penerimaan mereka. Guru yang melakukan sepanjang periode awal pengembangan kelompok menghadirkan kunci langkah-langkah pertama di dalam menciptakan suatu hal positif yang belajar lingkungan untuk siswa.
Langkah 2: Pendirian/Penetapan Aturan danRutinitas.
Memikirkan manakala kamu menjadi gabungan dengan suatu kelompok yang baru. Seperti kebanyakan orang, kamu biasanya sangat memperhatikan apa yang diharapkan dari kamu dan bagaimana kamu harus mempunyai ke arah orang yang lain. Siswa selalu ingin memahami bagaimana suatu kelas akan beroperasi. Apa yang merupakan aturan, prosedure, kebijakan, dan harapan untuk perilaku dalam kelas tinggal? Kadang-kadang langkah ini mengikuti langkah 1, tetapi dapat dan sering juga mengerjakan kejadian secara bersamaan. Guru efektif melakukan pelajaran awal dalam tahun yang menenun harapan akademis dengan harapan tingkah laku dan hubungan antar pribadi. Bekerjalah keras untuk menetapkan dan lingkungan di mana siswa dapat diharapkan untuk bekerja berat tetapi juga merasakan didukung dan aman. Suatu hari atau satu pelajaran bukan cukup ke pengikat norma-norma ini; proses memerlukan banyak waktu, pantas dipertimbangkan atas beberapa minggu. Lebih banyak tentang aspek/pengarah hidup kelas ini dibahas di (dalam) Bab 5 di bawah topik kelas Management.
Langkah 3: Pendirian/Penetapan Pengaruh Bersama dan Kolaborasi.
Tidak mengambil sangat panjang, sama dengan anak-anak yang sangat muda, ke fasilitas psikolgi keanggotaan dan menetapkan rutinitas dan aturan. Bagaimana pernah, akan ada permasalahan. Anggota kelas sangat pada masuk ke dua kekuatan berjuang. Satu perjuangan menguji menyangkut guru; lainnya menetapkan panutan grup itu yang yang lain. Ini adalah isyarat kelas telah masuk langkah 3, di mana individualis mulai berjuang untuk menetapkan pengaruh mereka di dalam kelompok itu. Pada stage,it ini adalah penting untuk guru untuk menunjukkan siswa yang mereka berhak berbicara dalam pengambilan keputusan kelas dan hidup kelas itu akan lebih memuaskan jika tegangan antar siswa dapat dipecahkan. Beberapa teknik untuk tawar-menawar dengan manajemen dan tegangan dalam kelas adalah di Bab 5 dan 6 dan temasuk pertemuan-pertemuan kelas, resolusi manajemen, mendengarkan yang aktip, dan berhadapan dengan kelakuan buruk. Dalam posisi ini, adalah cukup untuk mengetahui bahwa pengalaman tidak senang seperti itu sebagai tantangan kepada otoritas guru, perkelahian antar siswa, dan mulai- perilaku tugas adalah semua kejadian normal pada untuk menetapkan suatu lingkungan kelas yang] positif. Suatu perhatian, bagaimanapun, apakah cocok untuk diterapkan. Jika tegangan ini tidak bisa memecahkan dan hubungan kekuasaan seimbang, kelompok tidak akan mampu bergerak ke arah kolaborasi atau ke dalam langkah yang berikutnya.
Langkah 4: Pengejaran Individu dan Tujuan Akademik.
Pada langkah ini, kelas diggolongkan sedang berfungsi dengan lembut dan secara produktif. Siswa merasakan nyaman dalam kelas dan percaya dengan berbagai kesulitan dapat terpecahkan. Frekuensi konflik dan perilaku berkurang, dan manakala terjadi, mereka dihadapkan dengan cepat dan secara efektif. Pada waktu ini, kelas masuk langkah pengembangan untuk aktif secara produktif pada tujuan akademis. Siswa selama ini adalah sangat baik pada menentukan tujuan dan mengetahui bahwa ini adalah waktu pengajaran terbaik berlangsung. Ini merupakan suatu waktu untuk mengkomunikasi harapan tinggi untuk siswa dan untuk mendorong mereka untuk mencapai keiinginan individu tinggi dan prestasi kelompok. Guru baik adalah juga langkah-langkah lebih awal selama periode ini. Jika itu terjadi, pekerjaan akademis akan menunjukkan keanggotaan dan menggerakkan isu yang lagi dipecahkan.

Langkah 5:Menyempurnakan Pembaruan Diri.
Ketika tahun pelajaran berproses, guru perlu membantu anggota kelas memikirkan pertumbuhan berlanjut mereka dan sekitar bagaimana cara mengambil suatu tugas yang lebih menantang dan baru. seperti tahun atau semester yang datang untuk suatu akhir, maka terlalu mengerjakan kelompok kelas. Bergelombang dikerjakan berdampingan untuk beberapa bulan, siswa kembangkan ikatan dekat satu sama lain, dan guru harus menunjuk kepiluan yang yang dilibatkan dalam menghilangkan ikatan itu saat ketegangan separasi yang emosional. Pekerjaan guru di dalam langkah lima adalah untuk menanti perubahan yang emosional ini, menjadi siap untuk membantu kelompok di dalam revisi dan mengerjakan lagi langkah-langkah sebelumnya jika dibutuhkan, dan untuk menopang siswa manyatukan dan menghentikan dekat pada penutup batas mereka yang sudah membentuk.
Schmucks, seperti halnya orang)yang lain belajar kelompok kelas, adalah cepat untuk menunjuk, dan menjadi hak maka, bahwa langkah-langkah pengembangan kelas [adalah] tidak selalu ada contoh. Sebagai gantinya, mereka adalah sering kali secara alami, dengan banyak dari langkah-langkah yang mengulangi diri mereka beberapa kali sepanjang tahun pelajaran. Kapan siswa baru ditempatkan di dalam kelas, keanggotaan mengeluarkan lagi menjadi penting. Pertumbuhan siswa di dalam ketrampilan hubungan antar pribadi menyimpan pengaruh mengeluarkan tidak stabil dan di dalam perubahan terus menerus yang tetap. Isu bermasyarakat lebih besar menyebabkan suatu kebutuhan dan perubahan ke norma-norma dihubungkan dengan capaian dan tujuan akademis.
Langkah-langkah kelas menggolongkan pengembangan juga tidak punya batasan waktu terbatas dihubungkan dengan mereka. Waktu mengambil masing-masing kelompok untuk berkembang;membuat rencana;melatih;mengalami;mengh isu dihubungkan dengan keanggotaan, pengaruh, dan pemenuhan tugas tergantung pada ketrampilan dari anggota individu di dalam kelas dan jenis kepemimpinan guru menyediakan. Batasan waktu yang umum, bagaimanapun dapat inferred dari pernyataan guru berpengalaman. Mereka melaporkan bahwa isu keanggotaan mengkonsumsi siswa sepanjang bulan pertama sekolah dan bahwa periode paling produktif untuk siswa yang belajar dan perhatian ke tugas akademis adalah antara November dan awal Mei.
Guru membantu pengembangan kelompok kelas pada masing-masing langkah di dalam caranya uraikan dan juga membantu siswa memahami kelompok itu tumbuh dan mempelajari dengan cara yang sama individu itu melakukan. Adalah kritis guru mengenali komunikasi hal positif itu dan bercakap-cakap dengan pola variabel yang paling utama untuk bangunan kelompok dan lingkungan pelajaran yang produktif. Kejemuan akan kelas bercakap-cakap norma-norma itu dibentuk dengan mapan dan hidup di kelas yang ditolak. Kejemuan akan bercakap-cakap yang teoritis dan aspek sosial dalam belajar mempersatukan. Jauh lebih sekitar topik yang penting ini adalah tercakup di Bab 12

Beberapa Pemikiran Akhir
Banyak sekolah dan guru sudah mengembang;kan hal positif tentang belajar bermasyarakat di mana siswa adalah tertarik akan sekolah dan mendorong untuk mempelajari. Bagaimanapun, ini [adalah] bukan situasi di mana-mana. Suatu pemberian suara kelas sebelas, siswa terbaru mengungkapkan bahwa hanya lebih dari 25 persen pekerjaan rumah yang ditemukan " penuh arti," hanya 20 persen menemukan kasus menarik," dan hanya 39 persen merasa sekolah belajar untuk;menjadi " penting" di dalam hidup nantinya. Data ini, dikumpulkan oleh Universitasas Michigan Institut Social Riset.
Apa barangkali yang paling menarik di dalam statistik ini adalah kemunduran mantap dalam semua tanggapan antaraa 1983 dan 2000. Sebagai Contoh, 40 persen (menyangkut) mesin sortir/penilai yang ke duabelas melaporkan pekerjaan rumah untuk menjadi penuh arti di dalam 1983 dibandingkan yang hanya 28 persen di dalam 2000. Kasus menarik perhatian juga yang merosot selama periode ini dari 35 persen untuk 21 persen.
Bagaimana cara kita menjelaskan kemunduran ini, terutama sekali atas dua dekade setelah banyak usaha dibuat untuk meningkatkan usaha siswa dan minat akan pendidikan?
Beberapa pendidik membantah struktur organisasi sekolah yang ketinggalan jaman itu dan kurikulum sebagian besar untuk menyalahkan orang lain tentang ketiadaan minat siswa akan sekolah. Mereka memufakati Csikszentmihalyi, seperti anda membaca lebih awal, rasa yang structuring sekolah menengah dan pertengahan di sekitar banyak pokok yang diajar untuk menyingkat periode waktu menghalangi motivasi intrinsik dan kepercayaan itu pada nilai/kelas dan penghargaan eksternal menghalangi pengalaman. Kurikulum yang distandardisasi dan pengujian eksternal mungkin juga menyimpan siswa didalam peran pasif yang menghalangi kenikmatan, ketertarikan, perhatian, dan komitmen. Barangkali generasi guru akan menemukan jalan untuk menghentikan kecenderungan ini dan menyediakan peluang untuk semua siswa untuk dididik di dalam masyarakat belajar yang penuh arti dan menarik. Apakah anda berpikir ini mungkin?












RINGKASAN

Perspektif Kela sebagai Masyarakat Belajar
" Memotivasi siswa dan kepemimpinan menyediakan untuk masyarakat belajar adalah fungsi kepemimpinan kritis dalam mengajarkan.
" Suatu masyarakat kelas adalah suatu tempat di mana secara individu mendorong guru dan siswa bereaksi terhadap satu sama lain di dalam suatu sosial yang menentukan.
" Masyarakat kelas adalah sistem ekologis dan sosial yang masuk dan mempengaruhi alasan dan kebutuhan individu, peran kelembagaan, dan interaksi antar anggota memerlukan norma-norma kelompok.
" Suatu masyarakat belajar produktif ditandai oleh suatu keseluruhan iklim di mana siswa merasakan hal positif tentang diri mereka dan panutan mereka, kebutuhan individu siswa dicukupi sehingga mereka tetap berada di dalam pekerjaan dan tugas akademis dengan cara kerja sama dengan guru, dan siswa mempunyai keperluan hubungan antar pribadi dan menggolongkan ketrampilan untuk mengimbangi permintaan kehidupan kelas.

Teori dan Dukungan Empiris
" Konsep motivasi manusia digambarkan sebagai proses di dalam individu yang membangunkan[mereka ke tindakan.
" Psikolog membuat pembedaan antaa dua jenis motivasi: motivasi intrinsik, yang mana dinyalakan secara internal, dan motivasi ekstrinsik, yang mana diakibatkan oleh faktor lingkungan atau eksternal.
" Banyak teori motivasi . Empat itu terutama sekali relevan ke pendidikan termasuk teori penguatan, teori kebutuhan, teori kognitif, dan teori pelajaran sosial.
" Teori penguatan menekankan pentingnya individu yang menjawab ke peristiwa lingkungan dan penguatan yang disebabkan oleh keadaan luar.
" Ada beberapa teori kebutuhan yang]berbeda. Secara umum, teori ini menjaga individu itu bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan internal pemenuhan diri seperti itu, prestasi, keanggotaan, pengaruh, dan menentukan nasib sendiri.

" Teori kognitif motivasi menekankan pentingnya jalan berpikir dan kepercayaan dan identitas mereka yang mempunyai situasi hidup.
" Teori pelajaran sosial mengusulkan sebagai fakta bahwa tindakan individu adalah pengaruh oleh nilai tujuan tertentu untuk mereka dan harapan mereka untuk sukses dengan tugas tertentu.
" Tiga hal-hal penting yang membantu memahami masyarakat kelas termasuk kekayaan kelas, proses kelas, dan struktur kelas.
" Kekayaan kelas adalah corak kelas membedakan yang membantu bentuk perilaku . Enam kekayaan penting termasuk multidimensional, kejadian pada waktu yang bersamaan, ketergesaan, yang tidak diramalkan, publik, dan sejarah.
" Proses kelas menggambarkan hubungan antar pribadi dan menggolongkan corak kelas dan termasuk harapan, kepemimpinan, atraksi, norma-norma, komunikasi, dan keterpaduan.
" Struktur kelas adalah dasar yang membentuk perilaku dan pelajaran tertentu selama pelajaran itu. Tiga struktur penting termasuk tugas, gol, dan struktur keikutsertaan.
" Beberapa kelas menonjol dapat diubah oleh guru; orang yang lain tidak bisa. Beberapa kekayaan kelas, seperti multidimensional dan ketergesaan, tidak bisa dipengaruhi oleh guru itu. Menggolongkan proses dan tujuan kelas, tugas, penghargaan, dan struktur keikutsertaan secara langsung di bawah kendali guru.
" Belajarlah pada kelas dan pengajaran menunjukkan itu adalah pelajaran dan motivasi siswa dipengaruhi oleh jenis guru struktur dan proses menciptakan kelas.
" Belajarlah juga membongkar hubungan penting antar perilaku guru, ikatan siswa, dan belajar. Secara umum, siswa bereaksi lebih secara positif dan tetap melakukan di dalam tugas akademis di kelas yang ditandai oleh demokratis ketika mempertentangkan proses otoriter dan di dalam kelas yang ditandai oleh hal positif yang merasakan nada dan orientasi pelajaran.
" Mempengaruhilah di dalam kelas tidak mengalir hanya dari guru itu. Belajarlah tunjukkan siswa yang mempengaruhi satu sama lain dan perilaku guru mereka.

Strategi untuk Memotivasi Siswa dan Membangun Masyarakat Belajar Produktif
" Guru efektif menciptakan masyarakat belajar produktif dengan memusatkan pada hal-hal yang dapat diubah, seperti motivasi siswa terus meningkat dan mengembangan kelompok yang memberi harapan kepada yang memberikan harapan.
" Faktor dihubungkan dengan motivasi dengan motivasi yang guru dapat memodifikasi dan mengendalikan termasuk keseluruhan nada perasaan menyangkut kelas, kesukaran tugas, perhatian siswa, pengetahuan hasil, tujuan kelas dan struktur penghargaan, dan kebutuhan siswa untuk prestasi, pengaruh, keanggotaan, dan menentukan nasib sendiri.
" Walaupun penggunaan penghargaan disebabkan oleh keadaan luar berhasil akal sehat, guru perlu menghindari penekanan lebih pada motivasi jenis ini .
" Guru membantu pengembangan kelas mereka sebagai kelompok dengan mengajarkan siswa bagaimana kelompok tumbuh dan tentang langkah-langkah yang berhasil dan dengan membantu siswa mempelajari bagaimana cara bekerja didalam kelompok.
" Menjatahkan waktu untuk membangun lingkungan pelajaran produktif akan mengurangi banyak frustrasi guru dan akan memberi pengalaman luas kemampuan guru untuk memenangkan keterlibatan dan kooperasi siswa di dalam tugas akademis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar